Rabu, 06 Oktober 2010
Senin, 27 September 2010
design process 2
bentuk massa dikembangkan dari dv sebelumnya
bentukan massa dikembangkan dari hasil reviewed uts dengan memperhatikan batasan-batasan seperti gsb, gss, kdb serta klb-nya
design vehicle
dv dikembangkan dari permainan garis yg diacak sehingga menimbulkan efek gelap-terang, terbentuk bayangan. diadaptasi dari istilah perfillman yaitu fade-in, fade-out, zoom-in, zoom-out.
Minggu, 26 September 2010
cross reviewed
hasil dari cross reviewed:
- perhatikan skala bangunan (termasuk gsb, gss, kdb, dan klb)
- apa yang membuat program tersebut pantas ditempatkan di daerah kemang
- programnya lebih dirincikan
- hubungan dari DV ke model bangunan
Jumat, 17 September 2010
about kemang
Daerah kemang seperti menjadi kota sendiri di dalam area Jakarta karena kemang sendiri sudah merupakan area yang sangat maju atau dapat dikatakan modern. Dilihat dari konteks yang ada, hubungan antara jalanan (path) dan bangunan sendiri tidak berkesinambungan. Jalanan di kemang rata-rata hanya dapat dilalui oleh dua mobil dalam satu lajur. Hal tersebut menyebabkan kemacetan yang hebat di area kemang. Contohnya ketika jam-jam pulang kantor dan ketika weekend. Macet di daerah kemang dikatakan susah bergerak dan kebangyankan jalanan (path) di area kemang hanya satu arah emembuat kita harus berputar dan mencari jalanan lain sehingga kepadatan terjadi di setiap jalan. Sedangkan, contohnya area pembangunan kemang village, jalanan di depan kemang village atau akses sekitarnya bias terbilang sempit atau padat sedangkan ketika kita masuk ke area kemang villagenya, kita bias merasakan bahwa area kemang itu lebih besar sebenarnya dari yang kita perkirakan. Egois, menggambarkan daerah kemang karena kemang seperti menyediakan tempat bagi bangunan-bangunan tapi tidak menyediakan space yang cukup untuk jalanan (path). Peruntukan area kemang juga tidak terlalu jelas. Seperti daerah kemang raya. Perumahan atau pemukiman penduduk di sekitarnya terbentengi oleh bangunan-bangunan komersil seperti hotel, restaurant, pub, hotel dan gallery. Namun bangunan komersil tersebut sinkron dengan usernya yang mayoritas penghuni di area kemang adalah warga negara asing serta kalangan menengah ke atas. Sehingga area kemang ini dapat dikatakan exclusive. Tetapi dilihat dari fasilitas-fasilitas yang ada , area kemang yang exclusive seperti terbentengi di area pemukimannya. Seperti tidak ada interaksi antara rumah yang satu dengan rumah yang lain. Kesannya dingin. Contohnya, anak-anak di sekitar area perumahan tidak memiliki tempat bermain seperti community park, tidak memiliki area hijau, dan vegetasinya juga sangat minim. Sehingga baik penghuni maupun pendatang dari area di luar kemang tidak memiliki tempat untuk berbaur dalam satu tempat. Disamping itu, bangunan-bangunan komersil di sekitar kemang juga tidak cukup sebagai community center di daerah kemang. Anak-anak kecil juga terpaksa bermain di pinggir jalan maupun di depan rumah mereka. Dan kebiasaan kalangan menegah keatas, mereka jarang berbaur dengan satu sama lain. Mungkin karena alasan tidak adanya tempat berbaur atau karena mereka tidak mau.
Rabu, 15 September 2010
Jumat, 10 September 2010
Rabu, 08 September 2010
peta kavling dan peletakan massa
Q: apa kavling di site kosong tersebut besarannya pasti sama dengan kavling-kavling perumahan yang ada?
program revision
program yang diajukan sebelumnya adalah: Theme park (yang condong ke arah "taman bacaan")
karena alasan hospitality-nya, program tersebut direvisi menjadi: Media Entertainment Centre
mengacu pada 3 keywords yang saya terapkan pada kemang yaitu Solitude, Modern, and Community, saya ingin menyediakan library dan private theatre sebagai program utama bangunan. sedangkan Cafe sebagai program penunjang dan Park, sebagai area hijau di area kemang (cenderung hampir tidak ada area hijau di kemang). library yang terdiri dari common library dan e-library (modern) sehingga dapat memajukan area kemang. sebagai meeting point yang jauh dari kebisingan (solitude; karena mayoritas fasilitas meeting point di kemang adalah pub dan restaurant) dengan users penduduk di sekitar kemang yang mayoritas adalah WNA (community; biasanya WNA memiliki interest yang tinggi terhadap buku). kemang juga tidak memiliki media centre yg lengkap (tempat untuk membaca dan menonton jadi satu).
beberapa precedence dari program yang hampir mirip:
1. Dalarana Media Arena
http://www.dezeen.com/2010/08/16/dalarna-media-arena-by-adept-and-sou-fujimoto-2/
2. Subtitle & Viewing Room, INDIES Jakarta, Flickers Kemang
http://www.myrefreshingtime.com/moviemusic-time/tempat-nonton-alternative
karena alasan hospitality-nya, program tersebut direvisi menjadi: Media Entertainment Centre
mengacu pada 3 keywords yang saya terapkan pada kemang yaitu Solitude, Modern, and Community, saya ingin menyediakan library dan private theatre sebagai program utama bangunan. sedangkan Cafe sebagai program penunjang dan Park, sebagai area hijau di area kemang (cenderung hampir tidak ada area hijau di kemang). library yang terdiri dari common library dan e-library (modern) sehingga dapat memajukan area kemang. sebagai meeting point yang jauh dari kebisingan (solitude; karena mayoritas fasilitas meeting point di kemang adalah pub dan restaurant) dengan users penduduk di sekitar kemang yang mayoritas adalah WNA (community; biasanya WNA memiliki interest yang tinggi terhadap buku). kemang juga tidak memiliki media centre yg lengkap (tempat untuk membaca dan menonton jadi satu).
beberapa precedence dari program yang hampir mirip:
1. Dalarana Media Arena
http://www.dezeen.com/2010/08/16/dalarna-media-arena-by-adept-and-sou-fujimoto-2/
2. Subtitle & Viewing Room, INDIES Jakarta, Flickers Kemang
http://www.myrefreshingtime.com/moviemusic-time/tempat-nonton-alternative
keseluruhan dari refrensi di atas hanya mengacu pada 1 media saja, yaitu antara media cetak atau media elektronik.
program Media Entertainment Centre saya mengabungkan kedua media tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)